Kamis, 29 November 2012

Dayak Culture – West Borneo


Dayak Culture – West Borneo

Indonesian Culture – indonesiaculture.net. Dayaks of West Kalimantan has been inhabited since thousands of years ago and consists of 350 sub-tribes. Dayak is now estimated migrants from Yunnan (China Eastern) is a major migration around 3500-3000 BC and arrived in the archipelago, including in West Kalimantan. Several large sub-tribe of the population now are Kendayan Village, Mualang, Iban, Kantu’, Pompang, Krio, Ketungau, Seberuang, Bakatik, Parks, wealth and Ribun.
Suku Dayak sudah mendiami Kalimantan Barat sejak ribuan tahun lalu dan terdiri 350 sub-suku. Orang Dayak sekarang diperkirakan pendatang dari Yunan ( Cina Timur ) yang bermigrasi besar-besaran sekitar 3500-3000 SM dan sampai di Nusantara termasuk Kalimantan Barat. Beberapa sub suku yang populasi besar sekarang adalah Kanayatn Desa, Mualang, Iban, Kantu’, Pompang, Krio, Ketungau, Seberuang, Bakatik, Taman, Kayaan dan Ribun.
Underdevelopment … … … …. Dayak cause a negative stigma against people come Dayak. ……….. Dayak poor, stupid and retarded, cultivators move, the destruction of forests and more negative impression of the Dayak. Dayak is still considered animists who worship trees and boulders. They are religion and like to be friends with anyone. Their religious activity is also evidenced by the maintenance of respect or natural or living environment. Nature is seen as a shared house that provides all the needs of human life and other living creatures.
Ketertinggalan …………. Dayak menyebabkan muncul stigma negative terhadap orang Dayak ……… orang Dayak miskin, bodoh dan tetinggal, peladang yang berpindah, perusak hutan dan banyak lagi anggapan negatif terhadap orang Dayak. Orang Dayak masih dianggap penganut animisme yaitu penyembah pohon dan batu besar. Padahal mereka itu religius dan suka bersahabat dengan siapa saja. Religiusitas mereka juga dibuktikan dengan penghormatan atau pemeliharaan alam atau lingkungan hidup. Alam dipandang sebagai rumah bersama yang menyediakan segala keperluan hidup bagi manusia dan mahluk hidup lainnya.
Dayak culture title that took place in Bentara Budaya Jakarta, some time ago, as one proves that the Dayak Cultural grand, noble, like other ethnic cultures in Indonesia and deserves to be developed.
Gelar Budaya Dayak yang berlangsung di Bentara Budaya Jakarta, beberapa waktu lalu, sebagai salah satu pembuktian bahwa Budaya Dayak itu agung, luhur sama seperti budaya etnik lainnya di Indonesia dan layak untuk dikembangkan.
Additionally degree Dayak Culture also coincided with the visit of West Kalimantan in the year 2010 as the time to provide the missing information – the more panoramic and rich culture of Dayak art and taste. Not only that, the Dayaks of local wisdom that has been handed down may be one policy option for all people who live in these islands
Selain itu Gelar Budaya Dayak ini juga bertepatan dengan visit Kalbar 2010 sebagai moment memberikan informasi yang kurang – lebih panoramik dan akan orang Dayak yang kaya akan cita rasa seni dan budayanya. Bukan hanya itu, kearifan lokal orang Dayak yang sudah turun temurun bisa menjadi salah satu pilihan kebijaksanaan hidup bagi semua orang di Nusantara ini
Dayak of West Kalimantan is the other tribes in Indonesia, as with all the wealth of culture and philosophy.
Orang Dayak Kalbar adalah orang Indonesia seperti suku-suku lainnya dengan segala kekayaan budaya dan filosofinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar